Kesadaran untuk hidup sehat dan menekan konsumsi
BBM makin meningkat dengan mulai maraknya kebiasaan bersepeda di kota-kota
besar. Pegowes tak perlu khawatir bersepeda di tengah asap polusi kendaraan bermotor.
Penelitian menemukan bahwa bersepeda di tengah lalu-lalang kendaraan bermotor
tidak membahayakan kondisi kesehatan.
Berbagai penelitian sebelumnya memang menemukan berbagai efek negatif paparan polusi bagi kesehatan, terutama polusi dari knalpot kendaraan bermotor. Namun apabila dibarengi dengan aktifitas fisik yang intensif seperti bersepeda, efek berbahaya polusi bagi kesehatan masih sangat kecil.
Berbagai penelitian sebelumnya memang menemukan berbagai efek negatif paparan polusi bagi kesehatan, terutama polusi dari knalpot kendaraan bermotor. Namun apabila dibarengi dengan aktifitas fisik yang intensif seperti bersepeda, efek berbahaya polusi bagi kesehatan masih sangat kecil.
Seorang peneliti dari
Queensland University of Technology (QUT) ingin melihat dampak paparan dan
volume polusi udara serta rute bersepeda terhadap kondisi kesehatan pegowes.
Hasil temuannya cukup mengejutkan dan menggembirakan pegowes.
"Kami menemukan bahwa
bernafas di udara yang mengandung polusi kendaraan sepanjang jalan selama pagi
dan sore hari hanya berdampak kecil bagi kesehatan pengendara sepeda,"
kata peneliti, Tom Cole-Hunter seperti dilansir The Conversation, Minggu
(18/3/2012).
Meskipun dampak polusi
terhadap kesehatan pegowes cukup sedikit, Cole-Hunter tetap menyarankan agar
pegowes sebaiknya tidak menantang asap polusi. Mencari rute yang lebih sedikit
dilewati kendaraan bermotor tentu akan mengurangi jumlah partikel udara kotor
yang dihirup.
"Pengendara sepeda yang
menderita keluhan asma akan lebih baik jika menyusuri jalan yang kurang padat.
Karena partikel emisi kendaraan bermotor bisa berdampak buruk pada sistem
pernapasan," kata Cole-Hunter.
Penelitian ini juga menemukan
bahwa pesepeda yang memiliki gangguan pernapasan cenderung merasa sesak napas
dan mengalami mengi setelah bersepeda di sepanjang jalanan yang padat kendaraan
bermotor. Akhirnya, pesepeda ini kemudian mengubah rute perjalanannya atau
menggunakan alat bantu pernapasan untuk mengatasi keluhannya.
Pegowes wanita ditemukan
lebih mampu mendeteksi peningkatan bau emisi gas buang. Artinya, para wanita
ini lebih sensitif terhadap paparan emisi kendaraan bermotor.
Saat ini, berangkat ke tempat
kerja atau sekolah dengan bersepeda adalah solusi efektif bagi orang yang ingin
terbiasa untuk berolahraga. Apalagi setelah makin padatnya arus lalu lintas
yang menyebabkan kemacetan akibat pertumbuhan jumlah penduduk.
Penelitian ini dilakukan
selama tiga tahun di Brisbane, Australia dan akan dipresentasikan pada seminar
untuk meraih gelar PhD sang peneliti di International Laboratory for Air
Quality and Health (ILAQH) di Queensland University of Technology.
Posting Komentar